Total Tayangan Halaman

Sabtu, 04 Juni 2011

Saya Belum Mengasihi Dengan Sepenuhnya

Tadi siang sewaktu saya makan di salah satu restaurant, saya melihat seekor kucing, dia keliatan laper banget sambil menatap saya makan dengan wajah memelas.

Akhirnya saya tidak tahan lagi, ayam goreng saya yang tinggal tulang, saya lemparkan ke arah kucing tersebut, yang kemudian dimakan dengan lahap olehnya. Setelah tulang ayamnya habis, kucing tersebut kembali menatap saya, berharap akan diberi jatah lagi, saya hanya menggeleng-gelengkan kepala karena ayamnya udah gak ada lagi.

Saat itu ada semacam perasaan bangga di dalam hatiku, saya merasa begitu banyak orang di restoran ini, cuma saya yang menunjukkan kasih dan empati kepada kucing yang kelaparan ini, namun alangkah terkejutnya saya ketika kucing itu menghampiri meja lainnya, seorang bapak setengah baya melemparkan SEPOTONG DADA AYAM PURE (bukan sisa tulang doank) kearah kucing itu, yang spontan disambut dengan begitu lahapnya oleh kucing tersebut, setelah selesai makan kucing tersebut tertidur pulas tepat di bawah kursi bapak yang baik hati itu.

Saya hanya berpikir bahwa saya telah menjadi individu yang baik, tetapi apa yang saya lakukan belumlah cukup, itu hanya alakadarnya, terlalu banyak kebaikkan yang kita lakukan hanya "alakadarnya", kita hanya memberikan dari remah-remah, bukan dari sesuatu yang benar-benar "layak".

Mulai sekarang, biarlah masing-masing dari kita belajar, untuk memberikan sesuatu yang benar-benar layak bagi orang lain.



Love, Davina

Tidak ada komentar:

Posting Komentar